Solusi untuk masalah tata udara bukan hanya untuk mendinginkan suhu udara pada ruangan, akan tetapi kualitas udara dalam ruangan tersebut.
Pertukaran udara yang baik mengasilkan kualitas udara yang sehat dan membuat suasana menjadi nyaman.
Untuk itu diperlukan saluran udara (Ducting) yang akan menghantarkan udara baru (fresh air duct) kedalam ruangan dan membuang udara lama (exhaust duct) keluar ruangan.
Kita ketahui bahwa tujuan utama dalam melakukan pentataan udara, adalah
agar kenyamanan dalam suatu ruang dapat dicapai, sehingga manusia didalam
ruangan yang ditata udaranya akan merasakan nyaman, baik dari suhu, aliran
udara maupun kelembaban didalam ruangan.
Dan untuk
menghasilkan kenyamanan dalam suatu ruang dapat agar dicapai, kita
memerlukan, sbb :
2. Sistim Ventilasi Udara yang baik (Direct Exhaust fan atau
menggunakan Fresh
Air/Exhaust Ducting Fan).
Diiklim tropis seperti di Indonesia, pentataan
udara lebih besar kearah pendinginan ruangan. Bila diiklim sub-tropis,
maka ruangan perlu pendinginan pada waktu musim panas dan memerlukan
pemanasan pada musim dingin. (Yang disebut sebagai HVAC System singkatan
dari Heating Ventilating Air Conditioner System).
Dalam proses pendinginan ruangan, maka kita perlu ketahui
beban-beban apa yang mempengaruhi proses
pendinginan. Adapun beban pendinginan ruangan adalah :
1. Beban Pendinginan dari luar ruangan.
- Melalui dinding dan atap.
- Melalui infiltrasi.
2. Beban pendinginan dari dalam ruangan.
- Lampu dan peralatan lain yang mengeluarkan
panas.
- Manusia yang keluar-masuk ruangan
- Alat ventilasi untuk mendapatkan udara segar.
Pada umumnya faktor yang meningkatkan beban pendinginan dari
sebuah gedung adalah :
- Beban dari udara ventilasi 25 – 35%
- Beban dari manusia 10 – 20%
- Beban dari mesin listrik, lampu dll. 15 – 25%
Dari faktor-faktor diatas, maka beban dari Sinar matahari, udara
luar dan udara ventilasi memberikan
kemungkinan beban pada pendinginan suatu gedung sebesar 55 – 80%.
Jadi pada saat sewaktu men-desain suatu Rumah/Gedung, sangat perlu
menseleksi mulai dari bahan bangunan yang akan
digunakan pada selubung bangunan, maupun melakukan pencegahan dengan
mengunakan heat exchanger pada sistem pendinginan awal ataupun
memperhatikan pada sambungan jendela, pintu, maupun atap, agar
desainnya merinci pada isolasi yang maksimum pada area-area tersebut.