18 Desember

Jasa pembuatan Ducting AC & Exhaust

Sebagai Perusahaan HVAC, kami mengerjakan pembuatan Ducting AC / Exhaust. (disebut sebagai Kontraktor Ducting), Kami berlokasi di Jakarta Barat,.
Project pekerjaan ducting kami mencakup area seluruh Indonesia.
Selain di Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi dan sekitarnya, kami juga pernah mengerjakan di Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Pekanbaru, Semarang, Bali, dll

Macam macam kebutuhan ducting, mulai dari Ducting AC, Ducting dapur atau Exhaust Duct / Fresh Air Duct / Ventilating Duct (Kitchen Duct), Dll.
Pengerjaan mulai dari Rancangan Design / gambar, pabrikasi, pengerjaan dilapangan.

Kami telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidang tata udara, Untuk pekerjaan HVAC, (Heating, Ventilating dan Air Conditioner).


Pembuatan Ducting Exhaust


Diaplikasikan pada Gedung gedung, Pabrik , Apartement, Counter Mall / Departement Store, Rumah Tinggal , Restaurant, dan berbagai macam keperluan lainnya yang membutuhkan pertukaran udara ruangan.

Mengerjakan Design, Instalasi, Pembersihan Ducting. dan berbagai macam keperluan saluran udara yang digunakan untuk Bed room, Office / Meeting room, Toilet, Karaoke room, Smoking Room, dll.


Tag : Kontraktor Ducting, Kontraktor AC, Perusahaan AC, Perusahaan Jasa Kontraktor AC, Perusahaan AC di Jakarta, Kontraktor AC Jakarta,  Kontraktor Jasa Pemasangan Pembuatan Perbaikan Ducting AC, Kontraktor Jasa Ducting AC dan Exhaust, Perbaikan Ducting, Ducting, Ventilasi Duct, Ducting Dapur, Kontraktor Jasa Pemasangan Pembuatan Chiler Gedung, AC Gedung, Perusahaan AC Central, Chiller, AC Ducting, Pengadaan AC Chiller, Maintenance Chiller, Service AC, Sistim saluran udara ruangan,HVAC System


24 Oktober

Prinsip dasar tata udara

Sistim tata udara yang baik tidak terlepas dari sistim pertukaran udara yang baik juga.

Solusi untuk masalah tata udara bukan hanya untuk mendinginkan suhu udara pada ruangan,  akan tetapi kualitas udara dalam ruangan tersebut.


Pertukaran udara yang baik mengasilkan kualitas udara yang sehat dan membuat suasana menjadi nyaman.


Untuk itu diperlukan saluran udara (Ducting) yang akan menghantarkan udara baru (fresh air duct) kedalam ruangan dan membuang udara lama (exhaust duct) keluar ruangan.



Kita ketahui bahwa tujuan utama dalam melakukan pentataan udara, adalah agar kenyamanan dalam suatu ruang dapat dicapai, sehingga manusia didalam ruangan yang ditata udaranya akan merasakan nyaman, baik dari suhu, aliran udara maupun kelembaban didalam ruangan.
Dan untuk menghasilkan kenyamanan dalam suatu ruang dapat agar dicapai, kita memerlukan, sbb :
2. Sistim Ventilasi Udara yang baik (Direct Exhaust fan atau menggunakan Fresh Air/Exhaust Ducting Fan).

Diiklim tropis seperti di Indonesia, pentataan udara lebih besar kearah pendinginan ruangan. Bila diiklim sub-tropis, maka ruangan perlu pendinginan pada waktu musim panas dan memerlukan pemanasan pada musim dingin. (Yang disebut sebagai HVAC System singkatan dari Heating Ventilating Air Conditioner System).

Dalam proses pendinginan ruangan, maka kita perlu ketahui beban-beban apa yang mempengaruhi proses pendinginan. Adapun beban pendinginan ruangan adalah :

1. Beban Pendinginan dari luar ruangan.

A. Dari sinar matahari.
- Melalui kaca jendela.
- Melalui dinding dan atap.
B. Dari Udara Luar.
- Melalui dinding, atap dan lantai.
- Melalui infiltrasi.

2. Beban pendinginan dari dalam ruangan.

A. Dari Peralatan.
- Peralatan Elektronik.
- Lampu dan peralatan lain yang mengeluarkan panas.
B. Dari Manusia
- Manusia dalam ruangan
- Manusia yang keluar-masuk ruangan
C. Dari udara ventilasi.
- Melalui pintu.
- Alat ventilasi untuk mendapatkan udara segar.

Pada umumnya faktor yang meningkatkan beban pendinginan dari sebuah gedung adalah :
- Beban dari Sinar matahari dan udara luar 30 – 50%
- Beban dari udara ventilasi 25 – 35%
- Beban dari manusia 10 – 20%
- Beban dari mesin listrik, lampu dll. 15 – 25%

Dari faktor-faktor diatas, maka beban dari Sinar matahari, udara luar dan udara ventilasi memberikan kemungkinan beban pada pendinginan suatu gedung sebesar 55 – 80%.

Jadi pada saat sewaktu men-desain suatu Rumah/Gedung, sangat perlu menseleksi mulai dari bahan bangunan yang akan digunakan pada selubung bangunan, maupun melakukan pencegahan dengan mengunakan heat exchanger pada sistem pendinginan awal ataupun memperhatikan pada sambungan jendela, pintu, maupun atap, agar desainnya merinci pada isolasi yang maksimum pada area-area tersebut.

Tag : Sistim saluran udara ruangan, Kontraktor Ducting, HVAC System, Perusahaan Jasa Kontraktor AC, Kontraktor AC, 

06 Mei

The Basic Refrigeration Cycle The Basic Refrigeration Cycle

Mechanical refrigeration is accomplished by continuously circulating, evaporating, and condensing a fixed supply of refrigerant in a closed system. Evaporation occurs at a low temperature and low pressure while condensation occurs at a high temperature and high pressure. Thus, it is possible to transfer heat from an area of low temperature (i.e., refrigerator cabinet) to an area of high temperature (i.e., kitchen).
Referring to the illustration below, beginning the cycle at the evaporator inlet (1), the low-pressure liquid expands, absorbs heat, and evaporates, changing to a low-pressure gas at the evaporator outlet (2).
The compressor (4) pumps this gas from the evaporator through the accumulator (3), increases its pressure, and discharges the high-pressure gas to the condenser (5). The accumulator is designed to protect the compressor by preventing slugs of liquid refrigerant from passing directly into the compressor. An accumulator should be included on all systems subjected to varying load conditions or frequent compressor cycling. In the condenser, heat is removed from the gas, which then condenses and becomes a high-pressure liquid. In some systems, this high-pressure liquid drains from the condenser into a liquid storage or receiver tank (6). On other systems, both the receiver and the liquid line valve (7) are omitted.
A heat exchanger (8) between the liquid line and the suction line is also an optional item, which may or may not be included in a given system design.


Illustration of the basic refrigeration cycle.




Between the condenser and the evaporator an expansion device (10) is located. Immediately preceding this device is a liquid line strainer/drier (9), which prevents plugging of the valve or tube by retaining scale, dirt, and moisture. The flow of refrigerant into the evaporator is controlled by the pressure differential across the expansion device or, in the case of a thermal expansion valve, by the degree of superheat of the suction gas. Thus, the thermal expansion valve shown requires a sensor bulb located at the evaporator outlet. In any case, the flow of refrigerant into the evaporator normally increases as the evaporator load increases.
As the high-pressure liquid refrigerant enters the evaporator, it is subjected to a much lower pressure due to the suction of the compressor and the pressure drop across the expansion device. Thus, the refrigerant tends to expand and evaporate. In order to evaporate, the liquid must absorb heat from the air passing over the evaporator.
Eventually, the desired air temperature is reached and the thermostat or cold control (11) will break the electrical circuit to the compressor motor and stop the compressor.
As the temperature of the air through the evaporator rises, the thermostat or cold control remakes the electrical circuit. The compressor starts, and the cycle continues.
In addition to the accumulator, a compressor crankcase heater (12) is included on many systems. This heater prevents accumulation of refrigerant in the compressor crankcase during the non-operating periods and prevents liquid slugging or oil pumpout on startup.
Additional protection to the compressor and system is afforded by a high- and low-pressure cutout (13). This control is set to stop the compressor in the event that the system pressures rise above or fall below the design operating range.
Other controls not indicated on the basic cycle which may be part of a system include: evaporator pressure regulators, hot gas bypass regulators, electric solenoid valves, suction pressure regulators, condenser pressure regulators, low-side or high-side float refrigerant controllers, oil separators, etc.
It is extremely important to analyze completely every system and understand the intended function of each component before attempting to determine the cause of a malfunction or failure.

05 Mei

Ducting Polyuretane / PU / PIR

Ducting PIR

Ducting tersebut dibuat dari bahan sejenis sterofoam yang di lapisi Aluminium.
Tetapi pada kenyataannya ducting ini sama sekali bukan sterofoam, melainkan Polyuretane.
disebut PRE-INSULATED ALUMINIUM DUCT.

Polyuretane memiliki bobot sangat ringan, tetapi mempunyai daya isolasi & density lebih baik dibandingkan ducting BJLS yang menggunakan lapisan Glasswool.
Biasa juga diaplikasikan pada Rumah sakit yang membutuhkan sterilisasi yang lebih tinggi.

Sekarang ini telah dikembangkan teknologi terbaru dari PU disebut PIR yang lebih ramaah lingkungan..


Tag : Kontraktor Ducting, Kontraktor AC, Perusahaan AC, Perusahaan Jasa Kontraktor AC, Perusahaan AC di Jakarta, Kontraktor AC Jakarta,  Kontraktor Jasa Pemasangan Pembuatan Perbaikan Ducting AC, Kontraktor Jasa Ducting AC dan Exhaust, Perbaikan Ducting, Ducting, Ventilasi Duct,.


17 April

Textile Ducting

Textile duct biasa juga disebut Fabric Duct atau ducting kain, banyak di aplikasikan pada ruangan yang tidak menggunakan plavon/langit2,. Penggunaan nya banyak kita jumpai pada stadion, supermarket, theater, hall/gedung olahraga, pabrik makanan, industri textile, yang ber arsitektur langit-langit terbuka.




Sistim Textile duct / Fabric Duct ini memiliki keunggulan hemat biaya dengan efisiensi pemakaian hingga 30%. Dan memberikan Solusi kualitas udara dalam ruang, dikarenakan penyebaran udara pendinginan lebih merata. Textile duct juga menjadi alternatif untuk ducting polyurethane dan bjls. Produk ini sangat mudah dipasang dengan bobot yang sangat ringan.


Ducting kain



Ada 3 sistim penyaluran udara pada textile duct :
1. Air - Porous / Pori pori : penyebaran udara dingin melalui pori-pori pada bahan (textile) duct.
2. Linear Vent : penyebaran udara dingin melalui lubang sejajar pada jalur ducting.
3. Nozzles : hampir sama dengan Linear Vent akan tetapi dilengkapi dengan Nozzel pada buang nya. Jenis ini di aplikasikan untuk tekanan udara tinggi/high static air flow.

Customize :
Warna dari textile duct dapat dipesan sesuai dengan permintaan kita, Customer bisa memilih warna dan menambahkan logo perusahaan pada ducting yg dipesan nya.

Bilamana membutuhkan informasi penawaran harga mengenai textile ducting / fabric duct ini silakan menghubungi kami.

Ducting Kain Textil


Fabric duct


Ducting Kain

Textile ducting


Powered By Blogger